THE KEY TO YOUR SUCCESS IN THE FUTURE, YOUR AGILITY!

Carikerjacirebon.com - Dua minggu lalu saya berkenalan dengan seorang teman baru, yang ternyata dia pernah satu angkatan dengan saya waktu di ITB dulu.

Sebut saja namanya Shinta, lulusan Astronomi , dan sekarang menjadi CEO sebuah perusahaan nasional.

 Sumber gambar : pexels.com

Saya bertemu banyak CEO di banyak negara. Ada yang lulusan ekonomi, ada yang lulusan bisnis, Teknik, pertanian, hukum. Saya kenal semua, tapi baru sekali ini saya mengenal
seorang CEO yang lulusan Astronomi.

Why? Mungkin anda bertanya apa hubungannya meneropong dan menghitung bintang (cari Hilal kali), dengan memimpin sebuah perusahaan (dari segi bisnis, product, customer dan employees)?
Jawabannya ...? Learning agility!
Kita dengar cerita Shinta ...
"Waktu saya kuliah, saya sudah menghasilkan cukup uang dengan keringat saya sendiri. Saya menerjemahkan buku buku asing ke bahasa Indonesia dan menerima honor yang jutaan rupiah pada saat saya masih mahasiswa. Pada saat itu saya berpikir saya tidak akan pernah bekerja. Ngapain saya harus bekerja di kantoran kalau ternyata saya bisa bekerja di rumah dan pakai daster (dari Tasik) setiap hari?
Ternyata takdir berkata lain. Setelah saya pulang dari kuliah MBA saya di luar negeri ternyata saya mengembangkan karier saya di sebuah perusahaan dan ternyata kemudian saya dipercaya menjadi CEO"

Saya percaya bahwa Shinta pasti bekerja keras untuk akhirnya berhasil mengembangkan kariernya sampai menjadi CEO.
Tetapi juga, Shinta pasti mempunyai learning agility yang tinggi. Kemampuan mempelajari sesuatu yang baru. Yang membuat Shinta mampu shifting dari seorang astronomist menjadi seorang CEO.
Bayangkan bahwa sebagai seorang astronomist Shinta menguasai ilmu untuk memahami bintang-bintang di angkasa. Sebagai seorang CEO dia harus menguasai masalah keuangan, pengembangan product, pemasaran, penjualan, pengelolaaan sumber daya manusia ...etc ..etc.
I cannot imagine how many new competences and skills that she need to learn?
Saya berpikir saya sudah cukup melakukan lompatan dari ijazah say Computer Science ke HR. Dan banyak teman saya yang bertanya,"Kok bisa? Bagaimana caranya?"
Tetapi dari seorang Astronomist menjadi seorang CEO?
And that is the power of learning agility.

Saya masih terheran- heran pada saat pagi ini seorang teman bertanya ke saya ,"Anak saya mau kuliah. Sebaiknya dia mengambil jurusan apa ya? Kira-kira jurusan apa yang akan membuat dia mudah mencari pekerjaan di masa depan?"

Lihat baik baik pertanyaan itu lagi, jurusan apa yang membuat seseorang mudah mencari pekerjaan di masa depan? Dan masa depan di sini artinya adalah 4 atau 5 tahun lagi. How would I know? Saya tahu apa yang dibutuhkan saat ini, tetapi bagaimana saya bisa memprediksi apa yang dibutuhkan 5 tahun lagi?

Dunia berubah begitu cepat. Dulu orang mencetak foto, dan tentunya ada kebutuhan besar insinyur kimia, sekarang gak ada yang mencetak foto. Jadi perusahaan foto tidak memerlukan insinyur kimia lagi.

Dulu orang suka pergi ke bank, tentunya ada banyak kebutuhan teller  bank, sekarang orang lebih suka ke internet banking dan mobile banking. They dont need many tellers anymore!

Ok ... kita lihat lagi cerita ini :
1) Om saya kuliah teknik sipil karena waktu dia lulus SMA banyak pembangunan jalan, gedung dan jembatan. Waktu dia lulus krisis moneter, gak ada pembangunan. Dia susah cari pekerjaan.
2) Teman saya kuliah kedokteran karena jaman dulu dokter mudah cari uang. Waktu lulus dokter harus ke pedalaman dan yang mbayar BPJS pula. Ternyata susah cari uang meskipun anda dokter.
3) Keponakan saya kuliah perminyakan karena dulu insinyur perminyakan banyak duit, kemudian waktu dia lulus ternyata nggak ada perusahaan minyak yang merekruit karena harga minyak yang  turun. Sekarang dia kesulitan cari pekerjaan.

Kuncinya adalah jangan mengambil jurusan karena jurusan itu sedang jaya sekarang.
Terus bidang apa yang akan jaya di masa depan?
Mana saya tahu? Memangnya saya ahli nujum juru ramal jaman Fir'aun?
I don't know!
I cannot predict the future.

Tahun lalu anak saya yang pertama, namanya Ilma. Dia tanya ke saya, "Pa, saya lagi apply

scholarship ke Amerika. Jurusan apa yang harus saya ambil?"
Karena bapaknya adalah HR Director, maka dia pikir bapaknya akan memberi jawaban yang insightful.

Jawaban yang dia dapatkan adalah,
"Saya juga tidak tahu, Ilma. Karena saya tidak tahu bidang apa yang akan menjadi trend di masa depan. Maka kepakkan sayapmu. Terbanglah jauh jauh. Carilah pengalaman sebanyak banyaknya. Kunjungilah banyak negara. Asahlah pengalamanmu dalam teamwork dan leadership. Belajarlah sesuatu yang baru, bahasa asing, seni, olahraga, atau apapun. Tapi terus meneruslah mempelajari sesuatu yang baru karena yang paling penting itu bukan jurusan yang kamu pelajari. But the most important thing is to build yor agility, your ability learn something new and to adapt to a new environment!
Voila, dengan jawaban itu, Ilma mengepak kopernya, mendapatkan beasiswanya.
Sekarang dia kuliah Teknik Kimia di Ohio, menjadi Ketua organisasi kemahasiswaan di sana, berteman akrab dengan teman-temannya dari 12 negara dan tahun delan akan mengunjungi negara ke-20 yang pernah di kunjungi.
That is building learning agility.

Kita kembali ke teman saya, Shinta, sarjana Astronomi yang menjadi CEO.
Bagaimana kita mengembangkan learning agility dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.

1.  DEFINE YOUR DREAM
Tentukan mimpi anda. Cita-cita anda. Apa yang ingin anda capai dalam hidup ini.
Apa yang membuat anda akan berkata bahwa anda sudah sukses dalam kehidupan ini?

2. IDENTIFY YOUR STRENGTH
Apa kekuatan anda.  Dalam hal apa anda lebih bagus dari yang lain?
Gunakan strength anda untuk mejadi differentiator anda.

3. BUILD YOUR COMPETENCES based on YOUR STRENGTH
Berdasarkan strength anda, asahlah kompetensi anda , pertajam kemampuan anda.
Be the best at what you do.

4. BUILD YOUR LIFE SKILL ( Agility, Leadership, Teamwork)
Ingat ijasah, IP atau kompetensi yang anda pelajari di Universitas tidak mencukupi  untuk sukses dalam karier anda.
Carilah pengalaman sebanyak banyaknya dalam teamwork, kepemimpinan dan learning agility.
Carilah pengalaman berorganisasi.
Pelajari sesuatu yang baru, seni, main gitar, olahraga baru, belajarlah bahasa asing atau apa pun. Itu akan membentuk kemampuan belajar anda!

5. HAVE FUN and ENJOY your LIFE
It is a long journey. Anda akan memerlukan stamina. Jangan lupa untuk enjoy life and have fun. Work hard, play even harder.

Ingat baik-baik, you dont know what you dont know. You cannot predict the future. So the only way to survive is to build our learning agility!

Salam Hangat

Sumber : Pambudi Sunarsihanto

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel